Sabtu, 22 September 2012

Malu adalah sikap terpuji

Malu atau Al hayya' merupakan salah satu sikap terpuji dalam agama islam..
Hayyy kawand.. maaf lama saya gak mosting lagi,, Sbelumnya saya ucapin "minal aidin wal faidzin" maaf juga telat ucapinnya.. hehehe....

oke,, kali ini kita akan membahas sedikit tentang Malu..

Ketika mita mendengan kata malu, apa yang terlintas difikiran kita???
pasti kita satu pendapat dalam hal ini... mari kita mulai..

1. pengertian malu
Imam Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “Malu berasal dari kata hayaah (hidup), dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa (hujan), tetapi makna ini tidak masyhûr. Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat malu orang tersebut. Begitu pula dengan hilangnya rasa malu, dipengaruhi oleh kadar kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih sempurna.

Dari Abu Mas'ud, ia berkata bahwa Uqbah berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إن مما أدرك الناس من كلام النبوة [الأولى/1316]: إذا لم تستحي فاصنع ما شئت
"Sesungguhnya di antara kalimat kenabian pertama yang sampai ke tengah-tengah manusia adalah: “Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu”."
(Shahih)-Ash Shahihah (684), Al Irwa’ (2673): [Bukhari: 60-Kitab Al Anbiya’, 54-Bab Hadatsana Abul Yaman]

 2. keutamaan malu
Dari Anas ibnu Malik, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
ما كان الحياء في شيء إلا زانه، ولا كان الفحش في شيء إلا شانه
"Malu akan memperindah sesuatu, sedangkan kekejian akan memperjelek sesuatu.”
(Shahih)-Takhrij Al Misykah (4854): [Tirmidzi: 25-Kitab Al Birr, 47-Bab Maa Jaa-a Fil Fahsyi wat Tafahusyi. Ibnu Majah: 37-Kitab Az Zuhd, 17-Bab Al Haya’, hal. 4185]

Dari Salim, dari ayahnya, ia menceritakan bahwa
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر برجل يعظ ( وفي رواية … يعاتب) أخاه في الحياء، [ حتى كأنه يقول : أضرّ بك] فقال: " دعهُ؛ فإن الحياء من الإيمان
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seorang pria yang menasehati saudaranya karena ia begitu pemalu [dalam suatu riwayat disebutkan [pria itu mencelanya karena sifat malu yang dimilikinya] [bahkan pria itu berkata: “Saya dirugikan karena sifatmu itu.”]
Nabi lalu bersabda, "Biarkanlah dia, karena malu merupakan ciri keimanan."

3. klasifikasi malu
1-Rasa malu terhadap Allah, yang merupakan dasar dan landasan pertama dan utama bagi setiap sara malu. Para ulama menjelaskan bahwa, hakekat rasa malu itu muncul dari sikap membandingkan antara besar dan beragamnya karunia Allah yang tidak terhitung dan antara minim dan lemahnya ketaatan sebagai bukti syukur seorang hamba pada Allah Yang Maha Pemberi dan Pemurah.
2-Rasa malu terhadap diri sendiri, yang merupakan buah langsung dari rasa malu terhadap Allah, dan sekaligus juga menjadi dasar dan landasan rasa malu-rasa malu yang lain.
3-Rasa malu terhadap malaikat, khususnya malaikat qariin (lihat HR. Muslim) dan para malaikat penjaga, pengawas dan pencatat amal manusia.
4-Rasa malu terhadap saudara-saudara kita yang saleh dari kalangan bangsa jin, dimana mereka diberi kemampuan melihat kita, sementara kita tidak bisa menyaksikan mereka (lihat QS. Al-A’raaf [7]: 27).
5-Rasa malu terhadap sesama manusia, khususnya orang-orang saleh diantara mereka dan orang-orang dekat yang mengenal kita.
6-Rasa malu terhadap seluruh makhluk Allah yang lainnya, dimana selain manusia dan jin, semuanya pada taat dan patuh kepada Allah Ta’ala, sehingga sepatutnyalah kita merasa malu jika mau berlaku durhaka dan maksiat


oke kawand... sekian dulu yang mau kita bahas,,, sedikit tapi bermanfaat, itulah gaya hidup yang baik...




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost